Senin, 22 Juni 2009

ARTI MENJADI MURID TUHAN YESUS

( Yohanes 1 : 35 - 51 )

Oleh : Pdt Rony Gunawan S.Th. - Cimone

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini banyak para orang tua yang sedang berusaha mendaftarkan anak-anak mereka untuk menjadi murid di suatu sekolah. Dari yang mendaftarkan ke sekolah TK sampai Perguruan Tinggi. Sekolah yang bagaimana yang menjadi pilihan para orang-tua ? Pada umumnya sekolah yang ngetop, faforit, bertaraf internasional yang jadi pilihan mereka, tentunya dengan harapan agar anak-anak mereka akan menjadi orang-orang yang pandai dan berkualitas. Bagi para orang-tua yang kemampuan keuangannya terbatas atau minim, tentunya pasrah saja, yang penting bagi mereka bahwa anak mereka bisa mengecap pendidikan sekolah. Bagi orangtua yang bijak, dan punya cukup dana, pasti mereka memilih sekolah yang baik. Artinya sekolah yang mempunyai fasilitas pendidikan yang lengkap dan baik. Mempunyai tenaga guru yang berkualitas, sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap. Ternyata untuk dapat diterima disekolah berkualitas tidaklah mudah. Sekolah menentukan test masuk yang berat dan uang sumbangan yang tinggi. Sekolah yang berkualitas mempunyai guru/dosen yang berkualitas dan juga sarana dan prasarana yang lengkap dan baik. Sekolah yang berkualitas membutuhkan biaya operasional yang tinggi. Maka yang bisa diterima di sekolah yang berkualitas hanya murid yang memang mempunyai I Q tinggi dan bersedia membayar mahal. Tujuan para orang-tua bersusah-susah mencari sekolah yang baik adalah, supaya anak-anak mereka kelak menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuan yang baik, dengan harapan agar mereka dapat hidup berguna di dunia ini dan kelak dapat hidup sejahtera.

Kalau hubungan Yesus dan para umatNya, disebut sebagai guru dan murid, maka tentunya, umatNya sebagai para murid harus tahu sejauh mana atau sampai di mana kualitas Yesus sebagai Sang Guru dan wajib
mempunyai keyakinan yang pasti pada kehebatan Sang Guru. Guru yang baik tidak mungkin mempunyai murid-murid yang tidak serius atau ogah-ogahan untuk belajar. Demikian dengan Yesus Sang Guru yang baik menginginkan murid-muridNya mempunyai keseriusan yang tinggi dan kualitas kemauan yang tinggi untuk belajar. Marilah kita mau lebih jauh memahami arti menjadi murid Tuhan Yesus.

ISI RENUNGAN :

I. PEMANGGILAN ANDREAS DAN YOHANES. ( 35 – 39 ) 

 = Tujuan Murid Dan Guru Yang Jelas.

Pertanyaan Tuhan Yesus,:” Apakah yang kamu cari?”, menunjukkan bahwa Yesus menghendaki siapa saja yang jadi muridNya, harus mengetahui dengan jelas apa tujuannya menjadi muridNya.

Memilih jurusan/fakultas/departemen tertentu akan terlihat apa yang menjadi harapan seseorang melalui pendidkannya. Seseorang memilih fakultas kedokteran karena dia bertujuan ingin jadi dokter. Bisa saja pada kenyetaannya kelak, ia jadi pedagamg, ini masalah lain bukan bicara masalah tujuan. Saya memilih Sekolah Tinggi Teologia Jakarta sebab saya bertujuan menjadi pendeta. Dan untuk pekerjaan saya sebagai pendeta maka saya perlu pengetahuan tentang kekristenan yang disebut teologi. Kalau tujuan saya menjadi pebisnis yang kaya raya, saya sangat keliru kuliah di STT Jakarta. Begitu pula dari pihak STT Jakarta, mereka juga mau tahu sampai di mana keseriusan saya mau jadi pendeta. Itulah sebabnya setiap calon mahasiswa STT ditanyai tentang apa yang menjadi tujuan kuliah di STT Jakarta.

Andreas dan Yohanes adalah orang-orang yang punya kemauan untuk belajar, dalam hal ini masalah spiritual. Tidak heran kalau mereka menjadi murid-murid Yohanes Pembaptis dan kemudian menjadi murid-murid Yesus. Mereka meninggalkan Yohanes Pembaptis dan pergi berguru pada Yesus sebab perkataan Yohanes Pembaptis, “Lihatlah Anak Domba Allah”, bukan “Lihatlah orang yang terkaya di Yudea, orang terbijak di dunia. “ Sebab Yesus diyakini oleh Yohanes Pembaptis bukan sebagai ekonom, bukan sebagai Filsuf tapi sebagai Anak Domba Allah. Penebus dan Penyelamat umat manusia dari dosa-dosanya. Andreas dan Yohanes adalah orang-orang yang sangat berminat belajar teologia. Mereka mau belajar kepada Dia, Sang Teolog sejati, yang akan menjelaskan tentang keselamatan manusia dari dosa-dosanya.



Kita tidak hanya disebut sebagai anak-anak Tuhan tetapi juga sebagai murid-murid Tuhan. Sebagai murid Tuhan maka kita harus menyadari apa yang menjadi tujuan kita menjadi muridNya. Tujuannya adalah kita mau belajar lebih dalam mengenai keselamatan di dalam Yesus Krsitus. Kita mau belajar tentang dalam, lebar dan tingginya kasih Tuhan, kita mau belajar bagaimana memiliki iman yang dapat memindahkan gunung, kita mau belajar mengenal Yesus lebih sempurna. Singkatnya, kita sebagai murid mempunyai tujuan yaitu belajar....dan belajar. Hidup kekristenan adalah pembelajaran. Jangan merasa kita sudah baik, sudah banyak tahu terlebih lagi merasa sudah  sempurna. Orang yang merasa seperti itu tidak mungkin mau belajar.

Pertanyaan Andreas dan Yohanes pada Yesus,”Rabi, dimanakah Engkau tinggal ?” menunjukkan kemauan mereka yang begitu kuat untuk mengetahui apa yang akan dikatakan atau diajarkan Yesus. Mereka ingin mendengar lebih banyak tentang pengajaran Yesus. Yesus menjawab, “Marilah, kamu akan melihatnya” Jawaban ini bukan untuk memperlihatkan rumahNya yang mewah, mungkin saja pada saat itu Yesus menumpang atau ngontrak. Tapi ajakan ini tidak lain untuk mengajak mereka tinggal bersama-sama dengan Yesus untuk mengenalNya lebih dalam lagi melalui firmanNya. Mendengarkan hal-hal rohani, yang menjadi kerinduan mereka itu.


Apa yang Saudara cari ketika Saudara menjadi murid Yesus, ketika Tuhan Yesus menjadi Guru Saudara ? Apakah tujuan Anda adalah menjadi anggota dari salah satu gereja yang besar-menterang dengan pendeta-pendetanya yang go international ? Berada di Gereja yang membuat Anda merasa aman, karena merasa berada di gereja yang bisa membebaskan Anda dari penyakit, kemiskinan dan penderitaan ? Tuhan Yesus sebagai Guru menginginkan agar kita mau banyak belajar pada Dia. Banyak hal yang mau diajarkan oleh Sang Guru tentang kehidupan ini. inilah tujuan kita dijadikan muridNya. Sebab Sorga yang kita rindukan tidak akan menjadi tempat kita kelak, kalau selama hidup kita di dunia ini jauh dari Tuhan Yesus. Jauh dari persekutuan dengan Dia. Jauh dari ajaran FirmanNya. Gedung gereja tidak bisa membawa kita ke sorga, pendeta yang hebat tidak bisa memasukkan kita ke sorga, uang kita tidak bisa menjadi pelicin untuk kita bisa meluncur ke sorga, hanya mengimani Yesus dan firmanNya secara pribadi. Marilah kita tetap terus tinggal bersama Yesus. Hidup dalam persekutuan dengan Yesus melalui doa dan firmanNya, baik dalam suka maupun dalam duka. Belajar melalui ibadah, persekutuan pribadi dan pendalaman Alkitab. Inilah arti menjadi murid Tuhan Yesus. Belajar dan terus belajar.




II. PEMANGGILAN SIMON ( 40 – 42 )
= Murid Mengetahui Kualitas Guru Dan Guru Meng-
hendaki Perubahan Murid.



Simon Petrus menjadi murid Yesus karena kesaksian Andreas yang mengatakan padanya,”Kami telah menemukan Mesias.” Bukan dari kesaksiannya yang mengatakan,” Kami telah menemukan seorang yang penuh hikmat, pandai, punya mukjijat, bisa silat, bisa kungfu, bisa hilang dsb.

Kata Mesias inilah yang menjadi pendorong Simon datang pada Tuhan Yesus. Itu berarti bahwa Simon sudah mengerti dengan baik istilah ini. Mesias /Kristus, istilah yg dikalangan Yahudi adalah sebagai gelar seorang yang luar biasa yang ditentukan Allah Bapa menjadi pembebas bangsa Israel dari penjajahan asing dan dari penderitaan. Mesias bukanlah gelar yang diberikan manusia untuk manusia. Tapi gelar yang diberikan Allah pada seseorang yang lahir di dunia melalui seorang perawan, yang lahir karena jelmaan Roh Kudus. Inilah pengertian Mesias.

Seorang murid mau belajar, belajar pada orang guru yang pintar, yang bijak, yang berhasil. Kalau dapat yang sempurna. Tetapi di mana bisa didapati guru yg sempurna ? Begitu Andreas menyebutkan, Mesias langsung Simon datang kepada Yesus. Sebab menurut pengertian dan kepercayaan orang Yahudi hanya seorang yang bergelar Mesias yang sempurna. Yohanes Pembaptis mengakui hal ini. Dia berkata,”Membuka tali kasutNyapun aku tidak layak”. Bahkan dia menyuruh murid-murid-muridnya mengikut Yesus. Karena dia sadar bahwa Yesus sangat sempurna.

Kita sebagai murid Tuhan, seharusnya menghargai Yesus dan menghormati Dia dalam arti sepenuhnya. Dialah yang seharusnya jadi tempat mencari jawaban dalam permasalahan hidup kita. Kadang-kadang kita lebih mempercayai dan menuruti nasehat atau saran orang-orang daripada Firman Tuhan sendiri.

Apa maksud Tuhan Yesus memberikan nama lain yaitu Kefas untuk Simon ? Bukan karena nama Simon tidak elite atau nama pasaran, tapi Tuhan mempunyai maksud tertentu dalam pemberian nama itu. Tujuannya/maksud Tuhan Yesus adalah, sebagai seorang Guru, Dia menginginkan muridNya harus ada perubahan. Pemberian nama Kefas bukan untuk menunjukkan bahwa Simon adalah seorang yang mempunyai iman yang hebat atau orang yang kuat rohaninya, seperti batu karang. Bukan itu maksud Yesus. Tuhan Yesus sebagai seorang Guru menghendaki murid-muridNya semakin hari semakin kokoh imannya. Ada perubahan hidup. Semakin hari semakin maju, semakin hari semakin baik, semakin hari semakin mengerti arti panggilan Tuhan dan semakin hari semakin sempurna. Inilah arti menjadi murid Tuhan Yesus.

III. PEMANGGILAN FILIPUS ( 43 – 45 ) 

= Guru menghendaki diikuti dan murid harus tahu dan mengenal gurunya.

Filipus menjadi murid Yesus karena Yesus sendiri yang mengajaknya. Yesus berkata padanya, “Ikutlah Aku”. Tuhan Yesus yang mendatangi Filipus, bukan Filipus mendatangi Tuhan Yesus. Memang cara Tuhan memanggil orang-orang menjadi murid-muridNya tidak bisa dijadikan patokan. Yang harus kita ingat adalah kita bisa jadi murid Tuhan semata-mata karena anugerah. Tapi jangan berhenti sampai pada anugerah saja. Kita harus melangkah lebih jauh. Jangan anugerah membuat kita pasip, tapi aktip. Anugerah Tuhan harus dihargai. Banyak para pelajar dan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Para murid tidak dikenakan biaya sama sekali bahkan mendapat uang saku. Tempat belajar bisa di negara sendiri dan bisa juga di luar negri. Biasanya yang menjadi sponsor adalah negara, pengusaha, perusahaan, organisasi lembaga masyarakat dan lain-lain. Para pelajar dan mahasiswa atau murid-murid yang memperoleh beasiswa tersebut harus serius belajar. Mereka harus mencapai nilai yang telah ditargetkan dan dengan batas waktu yang telah ditentukan. Kalau target nilai tidak tercapai maka bea-siswa akan dicabut. Demikianlah dengan kita sebagai murid-murid Yesus.
Yesus memberikan anugerah pada kita untuk menjadi murid-muridNya. Anugerah, dimana kita diberikan pemahaman oleh Tuhan tentang keselamatan dan sekaligus mendapatkan keselamatan itu. Namun kita tidak berhenti sampai di situ. Anugerah tidak membuat kita berhenti untuk lebih jauh memahami rancangan Allah terhadap hidup manusia. Rasul Paulus mengatakan, "Tetapi karena kasih karunia Allah, aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikan padaku tidak sia-sia. Sebaliknya aku bekerja lebih keras...."  Anugerah tidak membuat kita pasip tapi aktif.  Kemauan saja tidak cukup untuk belajar tapi juga dibutuhkan kehausan dan kelaparan. Yang dimaksud dengan kehausan dan kelaparan di sini adalah keinginan yang meluap-luap. Yesus berfirman, "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran." ( Mat. 5 : 6 ) Inilah arti menjadi murid Tuhan Yesus.



IV. PEMANGGILAN NATANAEL ( 45 – 51 )
( Murid harus kritis Dan Guru memberi bukti atau contoh)

Natanael tidak begitu saja mempercayai perkataan dari Filipus, yang mengatakan Yesus adalah seorang yg disebut-sebut dalam kitab dab para nabi. Dia agak kritis, dan mungkin juga pengetahuannya tentang Kitab Taurat dan nabi-nabi sangat dalam. Dia berkata,”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth ?” Pertanyaan yg kritis. Mesias dinubuatkan bukan berasal dari Nazaret. Apalagi Nazareth pada saat itu terkenal sebagai kota yang penduduknya tidak berkualitas. Keraguannya atau kritisnya itu, dijawab oleh Yesus,” Lihat inilah seorang Israel sejati tidak ada kepalsuan di dalam dirinya.” Natanael bertanya,”Bagaimana Engkau mengenal aku?” Yesus menjawab,” Sebelum Filipus memanggil engkau , Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Jawaban Yesus yang supra natural inilah yang membawa Nathanael mengakui Yesus sebagai : Rabi, Anak Allah , Raja Israel” Suatu pengakuan yang begitu lengkap, tidak hanya sebagai Anak Allah tapi juga sebagai Raja.” Pengakuan ini dijawab oleh Yesus:”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada manusia.” Murid yang sejati adalah murid yang kritis, tapi tulus dihati. Kritis bukan mau mencari-cari kesalahan tapi mau mencari kebenaran dan mau tahu lebih jelas. Kritis akan membuat kita terhindar dari pencucian otak dan pembodohan karena pengajaran yang menyesatkan. Karena itulah, orang semacam ini akan dikaruniakan penglihatan rohani dalam hidupnya. Belum masuk sorga tapi sudah terasa di sorga. Inilah arti menjadi murid Tuhan Yesus. Yesus sebagai sang Guru akan memberikan pemahaman yang indah tentang Firman dan diriNya. Penglihatan akan keajaiban Tuhan akan nampak semakin jelas dalam hidup kita. Inilah arti menjadi murid Tuhan Yesus.


PENUTUP :

Arti menjadi murid Tuhan Yesus adalah :

Kita yang menjadi murid Yesus harus mempunyai tujuan yang jelas. Apa yang kita cari, kita sebagai murid dan Yesus sebagai Guru kita. Tujuan kita adalah tinggal bersama-sama Yesus melalui persekutuan denganNya. Kita mau dekat Yesus melalui ibadah dan persekutuan pribadi dalam FirmanNya, supaya kita mendapatkan  penglihatan betapa indahnya hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus.


Yesus Guru yg sempurna ingin ada perubahan dalam hidup kita, yang semakin hari semakin baik. Belajar Firman Tuhan seumur hidup kita.

Tuhan Yesus sebagai Guru yang baik mau supaya kita sbg muridNya menerapkan apa yg diajarkanNya, mengikuti teladanNya.

Murid yang baik adalah murid yang kritis. Kritis karena ingin tahu lebih jelas lebih banyak. Kritis yang tunduk kepada kebenaran Firman Tuhan.

A M I N